• Home
  • wasiat nenek

    Wednesday
    Nenek Ani dirawat di hospital. Menurut doktornya, asmanya sudah semakin teruk hingga perlu dipasangkan salur oksigen. Sudah beberapa hari dia tidak bercakap dan seperti orang koma. Dikira sudah menjelang ajal, anaknya memangilkan seorang imam agar di doakan neneknya. Sedang asyik imam berdoa, tiba-tiba muka nenek Ani bertukar warna biru seolah-olah tidak boleh bernafas. Tangannya menggigil. Dengan menggunakan bahasa isyarat nenek Ani minta diambilkan kertas dan alat tulis. Sisa-sisa tenaga yang ada digunakan oleh nenek Ani untuk menulis sesuatu dan memberi kertas tersebut kepada pak imam. Sambil terus berdoa pak imam langsung menyimpan kertas tersebut tanpa membacanya kerana fikirannya dia tidak sanggup membaca surat wasiat tersebut didepan Ani. Tak lama kemudian nenek Ani meninggal dunia. Pada hari ketujuh meninggalnya nenek Ani, pak imam diundang untuk datang kerumah Ani. Selesai memimpin do'a, pak imam berbicara, "Saudara-saudara sekalian, ini ada surat wasiat dari almarhum nenek Ani yang belum sempat saya sampaikan, yang saya pasti nasihat untuk anak cucunya semua. Mari kita sama-sama membaca suratnya". pak imam membaca surat tersebut, yang ternyata berbunyi : "imam jangan berdiri di situ...! Jangan pijak saluran oksigen aku..!"

    0 comments:

    Post a Comment